Bukan omong kosong. Coz, banyak diantara kita, meski usia sudah kian menua, namun kedewasaan tak turut serta mengiringi. Banyak diantara kita, yang ternyata FAILED ketika kita menginginkan jati diri yang sarat dengan kemapanan.
Apa kita termasuk di dalamnya?
Bedah en Asah!
Memerlukan sederet proses sebagai prosedural natural (alamiah) buat kita mengenal siapa diri kita sebenarnya. Sebab, prihatin juga kalo kita ngedenger pernyataan; “Aku nggak tau siapa diriku!”, “Aku juga nggak ngerti aku mau apa setelah lulus nanti?” atau “Sepertinya aku memang masih dalam tahap pencarian jati diri?” en ungkapan-ungkapan lainnya yang ikut mengekor di belakang, mempertanyakan jati diri yang entah ada dimana?
Heu, jawabnya tentu ajah sangat penting! Coz, jati diri bisa diibaratkan bahan bakar untuk kita bergerak. Kita akan sanggup merengkuh upaya dengan mantap, jika jati diri kita pun mantap, sejati. So, kebutuhan pokok bagi kita selaku manusia menemukan jati diri.
Di bumi ini, pernahkah kita mencoba memperhatikan berbagai karakter manusia dalam memperlakukan kehidupannya? Dimulai dari seorang pecandu narkoba, seorang tunasusila, playgirl, shopaholic, anak band, cheers, dugemers, s.d para artis-artis porno yang hidupnya digentayangi berbagai penyakit mengerikan hingga hidupnya harus diserahkan pada sebuah kekonyolan en akhirnya mati mengenaskan.
Pernahkah kita menyelami, mencoba meneliti en mengajukan pertanyaan terhadap perilaku-perilaku manusia yang mudah menenggak dosa dalam kemaksiatan en pembangkangan terhadap ALLAH?
Pernahkah kita merasa mupeng (muka pengen) untuk sedikit saja mencelupkan diri kita pada pergaulan yang serba bebas en nggak mampu meyakinkan diri plus bersikap tegas buat menetapkan hati kita pada kebenaran? Kita terlalu memanjakan hawa nafsu juga terlampau sering menelantarkan kewajiban kita sebagai hamba ALLAH?
Kita terlalu introvert? Menutup diri untuk menjangkau berbagai akses tentang jutaan orang di luar sana, yang ternyata sanggup sukses memperlakukan kehidupannya dengan cara-cara yang CEMERLANG karena ISLAM? Huhm… Bumi ini terlalu merana karena banyak menampung milyaran manusia ‘pesakitan’. ‘Sakit’ mental en pemikirannya! Hingga membuat suluk (tingkah laku) kita terkendali oleh mental en pemikiran yang ‘sakit’ ituh. Masyaa ALLAH… Istighfar-lah kawan, bertaubat! Alihkan perhatianmu kini pada sosok-sosok yang bercahaya! Sembuhkan diri dengan cara mengungkap potensi en membenahi cara berpikir kita. Cek ‘uqdatul qobro (d’great problem)! Udah sesuai belum?
Coz, jangan salah. Meski kita ini LUCKY terlahir sebagai manusia (yang ALLAH melebihkan derajat kita diantara makhluk-makhlukNYA yang lain), muslim pula, en pengemban dakwah pula, tapi ternyata nggak jarang juga diantara kita yang masih memelihara orientasi hidup yang gajebo. Nggak pas, aneh, or nggak ideal! Masih bercampur dengan pemikirannya ala orang-orang yang kapsek (kapitalis-sekuleris).
Yoi! Masih ada loh, meski udah sering bersentuhan dengan ide-ide ISLAM yang IDEOLOGIS tapi landasan berpikirnya ngaco! Alhasil, langkah-langkahnya juga nggak jauh-jauh dari kekacauan. Brrr!
Internal Recovery!
Hmm! Pastinya D’RISEr sering berkelana di dalam angan yang berwujud rancangan gerak or target-target. Punya agenda harian, bulanan, tahunan, en seterusnya. Pengen jadi apa kita sekian tahun ke depan. Lulus sekolah, berpenghasilan demi menopang hidup plus dakwah, membahagiakan en membanggakan orangtua, menikah, punya anak en keturunan yang banyak untuk kita didik dengan cara Islam, punya keluarga dakwah yang nantinya bisa menjadi jantung revolusi! Kemudian kita mati, en berharap masuk ke dalam surgaNYA. Lolos dari jilatan api neraka.
Subhanallahu… Iyah D’RISEr, pernahkah D’RISEr merenung??? Semua ituh bukanlah hal biasa?! Semua hal yang berkelakar di alam pikiran kita yang menjelma menjadi sebuah VISI en MISI hidup, adalah wujud dari keseriusan kita berpikir tentang AMK! A-Alam Semesta, M-Manusia, K-Kehidupan. Kita mampu memaknai ketiga hal ituh adalah makhluk ALLAH yang tidak ‘azali (eternal) en akan kembali kepada yang menciptakannya yakni ALLAH, ituh artinya kita sudah tergolong ke dalam manusia yang serius ketika berpikir. ‘amiq (mendalam), en briliant (cemerlang). Selamat!
Kita nggak main-main memperlakukan diri kita demi meraih kesuksesan hidup! Coz, kita berharap kita adalah mawar ideologis layaknya khadijah binti khuwailid, sumayyah binti khubath, asma’ binti abu bakar ash-shiddiq, asma’ binti yazid al-anshariyah, khaulah binti malik bin tsa’labah, ummu sulaym binti milhan, fathimah az-zahra binti rasulullah, nusaibah ummu imarah, en shahabiyat-shahabiyat lainnya. Apakah ukhtii sudah membaca semua kisah-kisah inspiring mereka? Mereka mampu juga jadi tangguh, jadi ‘alim, jadi shalehah, en pemberani. Berarti kita juga bisa kawan!
Maka segera, cek ‘uqdatul qubro-nya! Jangan jadikan itu semua hanya sebatas pemahaman belaka. Tapi juga amalkan. Coz, yang namanya sudah memahami ituh standarnya jika kita sudah mampu mengamalkan. ‘uqdatul qubro, ketika kita mengerti kita berasal dari ALLAH, kita hidup hanya untuk beribadah kepada ALLAH, en akan kembali kepada ALLAH, berarti normalnya akan menghasilkan karakter en jati diri yang selalu takut kepada ALLAH. That’s d’True Identity!
Ngeri kalau telat shalat, ngeri kalau nggak jujur, ngeri kalau pacaran, ngeri kalau ikut-ikutan teman menyontek, en serenceng perbuatan produk sistem jahiliyyah lainnya. Kita jadi diri sendiri. Jadi muslimah yang selalu pede karena tolok ukur kita adalah syariat. Kita bakal mikir berjuta kali kalau diajak mabal (bolos), diajak nongkrong di mall nggak karu-karuan, diajak cowok cakep nge-date????? (pernah kaaaaan????!!!!) Hahaha… SABAR gurl! Semua bakal dibayar lunas sama ALLAH kalau kita tetap TEGUH membela ISLAM! Sama SURGA! Original! So, mari kita tekadkan bersama, en membenturkan do’a permohonan kepada ALLAH. Angkat kedua tanganmu kawan, Hmm!;
“Wahai ALLAH, bagikanlah kepadaku rasa takut kepadaMu yang bisa menghalangi antara kami dan maksiat kepadaMu. Bagikanlah kepada kami ketaatan yang bisa menyampaikan kami ke surgaMu. Bagikanlah kepada kami keyakinan yang bisa meringankan musibah dunia bagi kami. Berikanlah kenikmatan kepada kami dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami, selama kami hidup di dunia ini. Jadikanlah semua itu menjadi warisan bagi kami. Jadikanlah pembalasan kami menimpa orang yang berbuat zhalim kepada kami. Tolonglah kami atas orang yang memusuhi kami. Jangan jadikan musibah bagi kami dalam agama kami. Jangan Engkau jadikan dunia menjadi kebingunagn kami yang paling besar dan tujuan dari ilmu kami. Jangan Engkau kuasakan kepada kami orang-orang yang tidak menyayangi kami.” (diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibn Umar ra.). Aamiin. So, Tetap SEMANGAT berjati diri MUSLIM! Yeahhh!
Comments :
0 komentar to “Who am I??”
Posting Komentar