Blog ini adalah blog kenangan dari kelasku, GEZONE..
Blog untuk berbagi ilmu, berbagi cerita, berbagi banyak hal untuk kita semua ^_^
Love U.... ~~~ Nena ~~~

Selasa, 21 Oktober 2014

Catatan dibalik Sumpah Pemuda

Di bulan oktober ini ada sebuah catatan sejarah yang dianggap penting bagi bangsa kita, yakni hari Sumpah Pemuda. Tentunya kita tau apa isi dari sumpah pemuda yang di ikrarkan tanggal 28-okt-1928 tersebut. Intinya para pemuda diikat dalam suatu ikatan nasionalisme yang berbangsa, berbahasa, dan bertanah air satu.
Lahirnya ikatan nasionalisme tersebut karena sebelumnya begitu banyak organisasi pemuda dengan tujuan dan asas yang berbeda-beda, mislanya jong java, jong ambon, bahkan ada pula yang menjadikan islam sebagai ikatannya. Kemudian mereka yang tadinya bercerai-berai di berbagai daerah pun disatukan oleh satu ikatan, yakni nasionalisme.

Padahal sesungguhnya, ikatan nasionalisme tersebut begitu rapuh dan tidak layak jika dijadikan pengikat antara kita. Alasannya Pertama, karena mutu ikatannya rendah, sehingga tidak mampu mengikat antara manusia satu dengan manusia lainnya tatkala menuju kebangkitan dan kemajuan. Kedua, karena ikatannya bersifat emosional, yang selalu didasarkan pada perasaan yang muncul secara spontan dari naluri mempertahankan diri, yaitu untuk membela diri. Disamping itu, sangat berpeluang untuk berubah-ubah, sehingga tidak bisa dijadikan ikatan yang langgeng antara manusia satu dengan yang lain. Ketiga, karena ikatannya bersifat temporal, yakni muncul saat membela diri karena datangnya ancaman. Sedangkan dalam keadaan stabil, ikatan ini tiada lagi berarti. Dengan demikian, tidak bisa dijadikan pengikat antara sesame manusia.
Sudah terbukti bahwa ikatan ini rentan terhadap goncangan. Keitka ada musuh mengancam Negara dan bangsa, kita bangkit dan berjuang bersama. Tapi jika tak ada ancaman musuh, ikatan itu seolah ditelan bumi. Itu sebabnya dalam Islam, Nasionalisme (Ashobiyah) mendapat kritikan tajam dan dibeli label haram untuk digunakan sebagai ikatan.
Rasulullah saw. Bersabda : ”Bukan dari golongan kami siapa saja yang mengajak pada Ashobiyah, bukan pula golongan kami prang yang berperang karena Ashobiyah, dan tidak termasuk golongan kami orang yang mati karena Ashobiyah.” (H.R Abu Dawud)
Saatnya kita sadar, bahwa sebenarnya ada ikatan yang jauh lebih mulya dan kuat dibandingkan nasionalisme, yakni ikatan akidah Islam. Ikatan ini sejatinya dipakai untuk menyatukan perjuangan umat Islam di seluruh dunia untuk kebangkitan Islam dan kaum muslimin. Ikatan ini pun mampu menjaga dan mengayomi seleuruh penduduk tanpa terkecuali. Muslim dan non muslim diperlakukan adil tanpa ada diskriminasi didalmnya. Namun itu semua dapat terwujud ketika khilafah tegak dan menerapkan hukum Islam secara menyeluruh. Karena itulah, saatnya kita ganti ikatan nasionalisme dengan ikatan yang shahih yang berasal dari Illahi Rabbi, yakni ikatan akidah Islam.  Kemudian bergegas memperjuangkan Islam agar dapat diterapkan secara kaffah di muka bumi. Wallahu’alam,

Comments :

0 komentar to “Catatan dibalik Sumpah Pemuda”


Posting Komentar